FE USS MELAKSANAKAN WORKSHOP MERANCANG METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING ATAU CASE METHODS

Dalam rangka menyambut kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Selatan (FE USS) merasa perlu mengadakan workshop merancang metode pembelajaran project based learning atau case methods. Workshop ini bertujuan memberikan pengetahuan yang mendalam kepada para dosen FE USS dalam merancang metode pembelajaran project based learning atau case methods. Metode pembelajaran ini dikenal efektif dalam mengembangkan keterampilan analisis, problem-solving, dan kolaborasi antar mahasiswa.

Workshop diselenggarakan pada hari Senin (04/09) di Kampus A USS dan diikuti dengan antusias oleh semua dosen FE USS. Kegiatan ini secara resmi dibuka langsung oleh Rektor USS Bapak Yudha Pratomo, S.T.,M.Sc.,Ph.D. dan juga dihadiri Wakil Rektor I dan II. Dalam sambutannya, Rektor muda tersebut menjelaskan bahwa metode pembelajaran harus memberikan ekosistem, environment untuk dosen dan mahasiswa mengembangkan critical thinking. Setelah sambutan rektor acara selanjutnya adalah pembacaan doa dan dilanjutkan dengan coffee break.

Narasumber bersama Rektor, Wakil Rektor I & II, dan Para Dosen Prodi Manajemen FE USS Berfoto Bersama

Setelah coffee break, Ibu Santi Oktavianti, S.Pd.,M.M. selaku Kaprodi Manajemen memaparkan Profil dan Kurikulum Prodi Manajemen FE USS. Adapun profi lulusan Prodi Manajemen ada 3, yaitu profesional berjiwa entrepreneur, wirausahawan muda, dan peneliti pemula di core manajemen. Beliau menyatakan bahwa Metode Pembelajaran Project Based Learning dapat diterapkan pada Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan Kewirausahaan, sehingga tujuan utama workshop ini untuk mendapatkan masukan dari para narasumber terkait 2 mata kuliah tersebut. “Kami ingin lulusan dari Manajemen FE USS menjadi wirausahawan tanpa meninggalkan semangat koperasi”, begitu tuturnya.

Ada 3 narasumber dalam kegiatan kali ini. Pada sesi pertama, Dr. Ujang Sehabudin dari IPB University membahas tentang perancangan metode pembelajaran Project Based Learning untuk mata kuliah Kewirausahaan dan Koperasi. Menurut Beliau Project Based Learning (PjBL) berfokus pada produk dan dikerjakan secara berkelompok, berbeda dengan Problem Based Learning (PbBL) yang berfokus pada proses dan dapat dikerjakan mandiri meskipun secara kelompok skalanya lebih kecil. “Tidak mesti PjBL secara total, tetapi dapat diganti pada sesi tertentu dengan PbBL, tinggal disesuaikan”, Beliau menambahkan penjelasannya.

Sesi selanjutnya yang tidak kalah penting adalah paparan oleh Bapak Ir. Indra Gilang Wibawa CEO PT Ciptadra Softindo. Beliau memaparkan tentang Metode Project Based Learning di Dunia Usaha dan Industri. Contoh project yang dapat dilakukan mahasiswa menurut CEO 372 Kopi Kolmas ini adalah dimulai dari menuliskan cita-cita untuk memiliki bisnis kemudian menuangkannya ke dalam business model canvas. Kemudian mahasiswa dapat ditugaskan membuat marketing branding, misalnya membuat marketing kit. Pada era digital, penjualan dapat dilakukan secara online melalui market place. Mahasiswa dapat diberikan tugas untuk membuat akun seller sebagai salah satu project di perkuliahan. Berbagai project yang ditugaskan kepada mahasiswa adalah untuk menuju pada profil lulusan prodi manajemen, yaitu profesional berjiwa entrepreneur dan wirausahawan muda. “Kehidupan kita hari ini adalah hasil pemikiran di masa lalu. Kehidupan kita yang akan datang adalah hasil pemikiran di hari ini”, ujar founder dari beberapa usaha kreatif itu.

Rektor USS Memberikan Sambutan Sekaligus Membuka Secara Resmi Kegiatan Workshop

Sesi akhir workshop pada hari itu adalah pemaparan dari praktisi di dunia usaha dan industri yaitu Bapak Rakhmat Sutrisno, M.T. Branch Manager KC Palembang Demang Bank Syariah Indonesia. BSI merupakan peringkat 7 bank terbesar di Indonesia, seperti yang diketahui BSI adalah hasil merger tiga bank. Menurut Beliau kendala seorang pengusaha khususnya UMKM saat ini adalah kecilnya modal dan kesulitan mengikuti tren digitalisasi. BSI konsen memberikan dukungan untuk UMKM. Bersama stakeholder BSI bersinergi untuk memajukan UMKM di Indonesia. Beliau juga menyampaikan pentingnya manajemen usaha, baik pada produksi, SDM, keuangan, dan pemasaran.

Melalui kegiatan ini, para dosen prodi manajemen diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran inovatif kreatif dengan menggunakan metode Case method dan Project Based Learning pada penerapan kurikulum MBKM. Setelah mengikuti ini para dosen akan membuat perangkat pembelajaran berbasis Project-based Learning dan / atau Case Method khususnya untuk MK Kewirausahaan dan Koperasi serta menerapkannya dalam kegiatan perkuliahan semester workshop ganjil T.A. 2023/2024. (AK)

Para Dosen Prodi Manajemen FE USS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *