Palembang, 2 Oktober 2025 — Universitas Sumatera Selatan (USS) pada Kamis pagi (2/10/2025) melaksanakan Wisuda ke-7 di Gedung Golden Sriwijaya, kawasan Jakabaring, Palembang. Kegiatan ini menandai babak penting perjalanan sebuah perguruan tinggi yang masih muda, sekaligus kebahagiaan besar bagi 111 mahasiswa yang kini resmi bergelar sarjana.
Wisuda tersebut dihadiri Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru, S.H., M.M., Kepala LlDIKTI Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., Ketua YP-4 SS Ibu dr. Hj. Halipah, Sp.THT,M.M., Rektor USS, Yudha Pratomo Mahyuddin, S.T.,M.Sc., Ph.D., pimpinan universitas, dosen & tendik, undangan dari berbagai instansi dan mitra, serta orang tua wisudawan/ti yang sangat berbahagia.
Angka & Fakta Wisudawan
Sebanyak 111 wisudawan Universitas Sumatera Selatan (USS) resmi dikukuhkan dalam Wisuda ke-7, yang terdiri dari 47 laki-laki dan 64 perempuan. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, lantaran sebagian besar lulusan merupakan angkatan yang menempuh studi di masa pandemi Covid-19, sehingga menghadapi berbagai tantangan luar biasa selama proses perkuliahan.
USS sendiri berdiri pada tahun 2019, dan dalam kurun waktu singkat telah mengembangkan diri dengan memiliki 4 fakultas dan 5 program studi. Dalam perjalanannya, kampus ini berhasil meraih akreditasi “Baik” dari BAN-PT, dan kini sedang berupaya meningkatkan statusnya menuju akreditasi “Baik Sekali” sebagai bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Sumatera Selatan.
Pidato Rektor: Wisuda sebagai Momentum & Tanggung Jawab Baru
Dalam pidatonya, Rektor Yudha Pratomo Mahyuddin, S.T., M.Sc., Ph.D. menegaskan bahwa wisuda tidak hanya dipandang sebagai acara seremonial, melainkan sebuah momen penuh makna yang sarat kebanggaan serta panggilan untuk memikul tanggung jawab sosial yang lebih luas.
Beliau menjelaskan bahwa walaupun jumlah lulusan pada periode ini relatif tidak banyak, mutu pendidikan tetap dijaga sebagai prioritas utama. “Rekan-rekan wisudawan adalah insan unggul. Pendidikan bukan hanya soal ilmu, tetapi juga tentang memberi arti, membahagiakan orang lain, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Rektor menambahkan, pencapaian gelar sarjana bukanlah titik akhir dari proses pendidikan, melainkan awal dari perjalanan baru menghadapi tantangan nyata di tengah masyarakat. “Membahagiakan orang lain dengan karya dan kontribusi nyata, adalah pahala yang tidak ternilai,” pungkasnya.
Selain itu, Beliau menekankan bahwa visi Universitas Sumatera Selatan sejalan dengan arah kebijakan prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terutama dalam menghadirkan akses pendidikan yang adil dan merata.
Pesan Gubernur: Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Perjuangan
Gubernur H. Herman Deru turut hadir secara langsung dan menyampaikan sambutan penuh makna kepada para lulusan. Beliau menegaskan bahwa wisuda sesungguhnya bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjuangan nyata di kehidupan sesungguhnya.
“Wisuda ini bukan akhir perjuangan, tetapi awal perjalanan baru. Gelar sarjana adalah pintu pembuka bagi tantangan yang lebih besar. Karena itu, jangan cepat berpuas diri,” tegasnya. Beliau juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan akademik akan kehilangan nilai jika tidak dibarengi dengan moralitas. Dalam ucapannya, ia menekankan “Prestasi tanpa moralitas hanya akan menjadi pencapaian semu. Maka bersainglah secara sehat dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Hidup hanya sekali, maka harus berarti dan kemudian kita akan mati”.
Lebih lanjut, Herman Deru mengingatkan bahwa dunia kerja dan kompetisi di masa depan menuntut para lulusan untuk memiliki kapasitas lebih, seperti integritas, kreativitas, kemampuan beradaptasi, serta semangat berinovasi. Beliau pun memberikan penghargaan atas peran orang tua yang telah berkorban, berdoa, dan berjuang sehingga anak-anak mereka dapat mencapai tahap penting ini.

Harapan & Tantangan bagi Lulusan
Para lulusan kini dihadapkan pada tantangan besar, yakni memasuki dunia kerja serta masyarakat yang kian dinamis dan sarat persaingan. Kompetisi tidak lagi terbatas pada tingkat lokal, tetapi meluas hingga antarprovinsi bahkan antarnegara. Gubernur mengingatkan bahwa gelar sarjana semata tidak menjamin kesuksesan; yang lebih utama adalah kemampuan lulusan dalam mengaplikasikan pengetahuan, memberi kontribusi nyata, menjaga integritas, dan senantiasa meningkatkan diri.
Rektor turut menegaskan bahwa wisudawan tidak boleh hanya berpikir untuk kepentingan pribadi, melainkan berperan sebagai agen perubahan: memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, memperkuat daerah, serta menunjukkan bahwa lulusan USS mampu bersaing di tingkat nasional.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., menambahkan bahwa para alumni perlu memulai kembali dari dasar agar tidak tertinggal dalam perkembangan zaman. Belajar dari nol bukan berarti mengabaikan ilmu yang sudah diperoleh, melainkan sikap rendah hati untuk terus mengasah diri, membuka diri terhadap perkembangan baru, serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. Menurutnya, keberhasilan alumni akan sangat ditentukan oleh kemampuan beradaptasi, kesediaan untuk meng-upgrade keterampilan, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi perubahan.
Peran USS: Menjadi Pusat Pendidikan Unggulan di Sumatera Selatan
Dengan usia yang masih relatif muda, Universitas Sumatera Selatan (USS) hadir dengan ambisi besar untuk berkembang menjadi pusat pendidikan unggulan di Sumatera Selatan. Upaya strategis terus dilakukan, salah satunya melalui penekanan pada pendidikan berkeadilan, di mana USS berkomitmen memastikan akses ke pendidikan tinggi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan tertentu. Selain itu, USS juga menjalin kolaborasi dengan desa serta lembaga pemerintahan daerah, termasuk memberikan kesempatan bagi aparatur desa dan pengurus kelembagaan desa untuk menempuh pendidikan jenjang S1, sehingga kapasitas sumber daya lokal semakin meningkat.
Cerminan kualitas institusi juga tampak dari prestasi mahasiswa, di mana Rektor memberikan apresiasi atas pencapaian mahasiswa yang berhasil “memborong” berbagai prestasi nasional, mulai dari kemenangan dalam perlombaan, penerimaan beasiswa Kampus Merdeka, hingga penghargaan bergengsi lainnya. Di sisi lain, penguatan sarana dan kurikulum terus dioptimalkan dengan penyediaan fasilitas modern, seperti laboratorium, perpustakaan digital, serta kurikulum yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri maupun masyarakat. Lebih jauh, USS juga menegaskan visinya sebagai Entrepreneur University, dengan mendorong pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa serta partisipasi aktif dalam berbagai program inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
Mahasiswa Beprestasi di Wisuda 2025
Pada wisuda kali ini, sejumlah mahasiswa terbaik dari berbagai program studi berhasil meraih prestasi akademik membanggakan. Dari Program Studi Manajemen, predikat lulusan terbaik diraih oleh M. Ismail dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,82. Dari Program Studi Ilmu Komunikasi, penghargaan diberikan kepada Annastasya yang berhasil menorehkan IPK 3,77.
Sementara itu, dari Program Studi Ilmu Komputer, lulusan terbaik jatuh kepada Hidayatun Nadzifah dengan pencapaian IPK luar biasa yakni 3,94. Dari Program Studi Agribisnis, prestasi gemilang diraih oleh Septi Apriyani yang membukukan IPK 3,93. Adapun dari Program Studi Perikanan, predikat mahasiswa terbaik berhasil disandang oleh Sodikin dengan IPK 3,85.
Capaian ini menjadi bukti kerja keras, dedikasi, serta semangat belajar yang tinggi dari para lulusan, sekaligus menegaskan kualitas akademik Universitas Sumatera Selatan.

Wisuda 111 sarjana baru di Universitas Sumatera Selatan bukan sekadar acara seremonial, melainkan wujud nyata komitmen sebuah institusi muda untuk melahirkan generasi unggul yang kompetitif, berakhlak, dan siap memberi kontribusi nyata. Didukung oleh pemerintah daerah serta ditopang oleh kerja keras sivitas akademika, perjalanan ke depan mungkin penuh tantangan, namun juga sarat dengan peluang dan optimisme.
Harapannya, para lulusan ini mampu menjawab tuntutan zaman, senantiasa berinovasi, dan menghidupkan nilai “pendidikan yang berkeadilan” melalui aksi nyata di tengah masyarakat. (AK)