Palembang, 8 Juli 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Sumatera Selatan (USS). Tim mahasiswa dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi USS berhasil lolos dalam skema pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Dari sekitar 33.000 proposal PKM yang diajukan oleh perguruan tinggi se-Indonesia, hanya 1.590 proposal yang dinyatakan lolos pendanaan. Salah satunya berasal dari tim USS yang mengusung judul penelitian:
“Optimalisasi Literasi Keuangan sebagai Resiliensi Keuangan pada Pengemudi Getek Tepian Sungai: Moda Transportasi Tradisional Kota Palembang.”
Tim ini diketuai oleh Widiyanti (22612010014) dan beranggotakan Sunarsih Wulandari (22612010010), M. Ali Irfan Pratama (22612010018), serta Elsa Mariska (24612010018). Mereka dibimbing oleh dosen pembimbing yang berpengalaman, Teuku Muhammad Haqiqi, S.E., M.M.
Riset Sosial dengan Akar Lokal yang Kuat
Proposal riset ini berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya literasi keuangan di kalangan pengemudi getek—alat transportasi tradisional yang masih beroperasi di tepian Sungai Musi, Palembang. Dalam era modern yang menuntut ketahanan ekonomi dan kemampuan adaptasi, para pengemudi getek dinilai memerlukan pemahaman dasar dalam pengelolaan keuangan agar tetap bertahan dan berdaya secara ekonomi.
Melalui pendekatan riset sosial-humaniora, tim mahasiswa ini berupaya menggali kondisi nyata di lapangan, menganalisis masalah secara ilmiah, dan menyusun strategi edukatif berbasis kebutuhan komunitas. Harapannya, hasil riset ini mampu memberikan dampak nyata bagi para pelaku transportasi tradisional tersebut.
PKM-RSH: Menyatukan Intelektual dan Kepedulian Sosial
Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) merupakan salah satu skema dalam Program PKM 2025 yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menghasilkan riset sosial yang solutif, kontekstual, dan berdampak bagi masyarakat. Melalui PKM-RSH, mahasiswa didorong untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, empatik, dan inovatif dalam menyelesaikan persoalan sosial dan budaya.
Program ini menjadi bagian dari upaya Kemendikbudristek dalam memperkuat pelaksanaan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) serta menanamkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi secara aplikatif di kalangan mahasiswa.
Dosen Pembimbing Berprestasi
Keberhasilan tim ini tidak lepas dari bimbingan Teuku Muhammad Haqiqi, S.E., M.M., dosen muda Fakultas Ekonomi USS yang dikenal aktif dalam mendampingi mahasiswa di berbagai program hibah. Ia sebelumnya juga sukses membimbing mahasiswa dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023, yang menjadi bukti konsistensinya dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan berkarya nyata.
Ditemui di Kampus A USS, Pak Kiki (begitu Beliau kerap disapa) membagikan beberapa tips lolos pendanaan. “Pertama, pastikan semua aturan administrasi proposal diikuti—mulai dari format, jumlah halaman, dan lainnya. Jangan sampai gagal di awal. Kedua, pilih tema yang sesuai dengan program pemerintah, karena itu bisa menambah poin. Ketiga, gali isu nyata di sekitar yang jarang dilirik dan bandingkan dengan kasus serupa di tempat lain. Mahasiswa USS juga terbiasa menggunakan referensi dari jurnal ilmiah bereputasi, jadi proses penyusunan proposal jadi lebih kuat. Setelah semua itu, tinggal berdoa dan yakin dengan usaha yang sudah dilakukan”, ujarnya.
Wujud Komitmen USS untuk Masyarakat
Capaian ini sekaligus menunjukkan komitmen Universitas Sumatera Selatan dalam membina mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peduli terhadap masyarakat lokal. Dengan mengangkat isu yang jarang disorot, seperti literasi keuangan pengemudi getek, tim ini telah menunjukkan bahwa mahasiswa juga memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan sosial melalui riset yang relevan dan membumi. (AK)