Palembang, 5 Juni 2025 – Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses penataan ruang, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan kegiatan Tata Ruang Goes to Campus di Universitas Sumatera Selatan (USS), Kamis (05/06). Bertempat di Aula Prof. Mahyuddin Kampus A USS, Jl. Letnan Murod Km. 5 Palembang, kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.30 WIB hingga selesai dengan mengusung tema “Peran Universitas dalam Mewujudkan Penataan Ruang Menuju Kehidupan yang Lebih Baik.”
Kegiatan ini dibuka secara resmi dan dipandu oleh Master of Ceremony, Bapak Usep Teisnajaya, S.Kom., M.Kom., yang membawa suasana hangat dan penuh antusiasme sejak awal acara. Dalam sambutan pembuka, Rektor Universitas Sumatera Selatan, Bapak Yudha Pratomo, M.Sc., Ph.D., menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menyumbangkan pemikiran dan tenaga untuk pembangunan wilayah yang berkelanjutan.
Beliau menyampaikan bahwa penataan ruang tidak semata soal mengatur wilayah secara fisik, melainkan juga bagaimana kita menciptakan daya tarik dan nilai tambah bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. Misalnya, Fakultas Ekonomi bisa mengembangkan pusat-pusat perekonomian berbasis potensi lokal. Pendekatan akademik harus menjadi fondasi dalam setiap langkah perencanaan yang dilakukan pemerintah di lapangan. Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai satu pertemuan formal, tetapi menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan antara USS dan Dinas PUBMTR Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUBMTR Provinsi Sumatera Selatan, Ir. M. Affandi, S.T., M.Sc., IPU., ASEAN Eng., yang berhalangan hadir secara langsung, diwakili oleh Sekretaris Dinas, Bapak Ir. Ridwan, M.M. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa penataan ruang merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa.
Dinas PUBMTR sangat berharap Universitas Sumatera Selatan dapat memainkan peran strategisnya. Para dosen dan mahasiswa memiliki kapasitas intelektual yang sangat penting dalam menyusun arah kebijakan tata ruang di Sumatera Selatan. Kolaborasi seperti ini harus terus dikembangkan demi menciptakan ruang hidup yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Setelah sesi sambutan, dilakukan juga pemberian cenderamata sekaligus penandatangan SPK acara. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dua narasumber utama. Narasumber pertama, Bapak Ismail, S.P., M.Si., yang merupakan dosen Fakultas Pertanian USS, membahas pentingnya untuk mereview kembali tata ruang, khususnya lahan pertanian di Sumsel dengan lebih memperhatikan letak geografisnya. Pemerintah diharapkan dapat memberikan ruang yang luas bagi perguruan tinggi dalam penelitian dan pengabdian terkait tata Kelola ketahanan pangan.
Narasumber kedua, Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUBMTR Sumsel, Bapak Ir. Faustino Do Carmo, S.T., M.Si., memaparkan strategi dan kebijakan teknis dalam penataan ruang di tingkat provinsi. Dalam pemaparannya, beliau juga menjelaskan bahwa penataan ruang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang Nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Selain itu, Beliau menjelaskan perwujudan tujuan penataan ruang dilakukan dengan pendekatan baru yaitu TURBINLAKWAS (Pengaturan (TUR), Pembinaan (BIN), Pelaksanaan (LAK), dan Pengawasan (WAS)). Kedua sesi ini dimoderatori dengan apik oleh Ibu Feiza Salsabila Deka, S.I.Kom., M.I.Kom., yang juga merupakan dosen komunikasi di USS.


Antusiasme peserta, yang terdiri dari mahasiswa lintas fakultas, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi aktif yang terjadi selama sesi tanya jawab dan kuis. Banyak peserta menyampaikan ketertarikan mereka terhadap isu-isu penataan ruang dan mengusulkan ide-ide kolaboratif yang dapat diterapkan bersama pemerintah.
Kegiatan Tata Ruang Goes to Campus ini diharapkan menjadi titik awal sinergi antara Dinas PUBMTR Sumatera Selatan dan Universitas Sumatera Selatan dalam membangun penataan ruang yang tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga berakar pada nilai-nilai partisipasi, keberlanjutan, dan inovasi. Sinergi ini dinilai sangat penting dalam menciptakan ruang hidup yang adil, layak, dan berdaya saing di tengah dinamika pembangunan yang semakin kompleks. (AK)
